Senin, 02 Maret 2015

[Music Lyrics] It's Been so Long - Five Night at Freddy

Hai, sudah lama tak berkunjung ke blog ini.

Oke langsung ke topic utama.
Tahu game Five Night at Freddy? Yang dibuat oleh Scott Games? Yap, game horror yang sedang populer ini memiliki sekuel yaitu Five Night at Freddy 2.

Youtuber yang memiliki username TheLivingTombstone membuat sebuah lagu yang berjudul "It's Been so Long" ini menceritakan sebuah teori karakter "Marionette" pada karakter FNAF2 ini. Yuk simak lyrics yang sudah saya translate disini :)

It’s Been so Long (Indonesian lyric)
The Living Tombstone

Verse 1:
Aku tak tahu apa yang kupikirkan
Meninggalkan anakku
Sekarang aku memahan kutukan dan aku buta

Dengan semua kemarahan, penyesalan, dan kesedihan,
Datang untuk menakutiku selamanya
Aku tak dapat menunggu sebuah tebing di ujung sungai

Inilah balas dendam yang aku inginkan,
Atau keinginan seseorang untuk menandingiku
Terjebak pada paradoks sendiri aku ingin terbebas

Mungkin aku harus menangkap dan menemukan
Sebelum mereka mencoba untuk menghentikannya
Itu takkan lama sebelum aku menjadi boneka

Chorus:
Sudah lama
Sejak aku terakhir melihat anakku
Menghilang dengan monster ini
Kepada seorang pria dibalik pembunuhan

Sejak kau menghilang
Aku telah benyanyi lagu konyol ini
Jadi aku bisa berpikir
Kewarasan ibundamu

Verse 2:
Aku berharap aku tinggal sekarang
Dengan sebuah hadiah kesalahan laluku
Tapi masa depan tetap memancingku seperti se-pak ular

Mata mungilmu yang manis, senyuman kecilmu,
Semua yang aku ingat
Sebuah ingatan yang buram hancur dengan kesabaranku

Kebijakan telah membunuhku
Tapi membunuh bukanlah bijak
Apa yang terjadi kepada anakku, aku ketakutan

Itu melayang pada pikiranku dan pikiran itu makin membesar,
Maafkan aku anakku manis, aku berharap aku disana

Chorus:
Sudah lama
Sejak aku terakhir melihat anakku
Menghilang dengan monster ini
Kepada seorang pria dibalik pembunuhan

Sejak kau menghilang
Aku telah benyanyi lagu konyol ini
Jadi aku bisa berpikir
Kewarasan ibundamu

Sabtu, 10 Januari 2015

[Story] Super Mario 128

Super Mario 128
Translated by Niagi28

Happy Reading!
.
.

Mario sudah menjadi gaming icon untuk beberapa dekade dan sudah beredar beberapa game yang bisa dihitung. Semuanya tak ada setahun di ingatan sekarang yang menghilang tanpa beberapa tipe game Mario yang dirilis, seri yang fans akan ingat diawal dekade yang telah lama membawa platformer Mario yang original.

Dari 1997-2005, disini hanya ada satu game platformer Mario yang dirilis: Super Mario Sunshine. Sedangkan bagian kedua ini (setelah rilisan Sunshine), game misterius Super Mario 128 tengah menjadi fokus pembicaraan para fans.

Tak ada informasi yang jelas diberikan di game ini, dan, bahkan, pembuat seri Shigeru Miyamoto berkata itu hanya menjadi seri percobaan test concept yang tak pernah ada didalam game tersebut.

Misteri itu menghilang dari ingatan ketika masa game Mario itu akhirnya dihentikan dan banyak orang-orang lupa akan game yang berada pada tengah-tengah imajinasi fans Mario.

Game Mario itu melewati era yang buruk untuk Nintendo pada ijin penjualan konsol. Nintendo 64 dan Gamecube tak memiliki finansial yang sukses daripada Nintendo Entertainment System dan Super Nintendo, atau Wii nantinya.

Dengan amat bangga perusdahaan itu membuatnya pada video game untuk menghasilkan uang, ini sudah diatur untuk pegawai tingkat tinggi yang telah menetap di perusahaan dan merasakan kesuksesan atau kegagalan mereflek pada mereka secara pribadi.

Nintendo mulai bekerja pada sekuel Super Mario 64 pada tahun 1996 sebentar ketika game itu telah dirilis, tapi ketika diakhir tahun 90-an itu telah ditetapkan jika Nintendo tidak memenangkan perang konsol. Sekuel Super Mario 64 dibikin ulang dari beberapa sketsa, sejak perusahaan percaya itu adalah substansial yang cukup untuk meningkatkan dari aslinya untuk memutar ide pada pertarungan pemasaran.

Melihat hal itu biasanya makin banyak game yang realistik dan kasar pada Sony Playstation, pemimpin pemasaran, Nintendo berpikir untuk membuat Mario lebih cenderung seperti apa yang mereka (secara publik) inginkan. Disini ada sedikit konflik internal seberapa jauhnya dengan gagasan baru dan game Mario baru yang bakalan belum siap sampai konsol selanjutnya, Gamecube.

Hint satu-satunya adalah dirilisnya ke ppublik yang di komentar oleh Miyamoto yang ia pikir Mario dan Luigi harus bersikap "Lebih dewasa" pada game di (yang nantinya bakal dirilis) Gamecube.

Proyek game Mario yang baru akhirnya dibagi menjadi dua; Luigi's Mansion, yang memakai latar gelap yang membuat seri ini harus diatur (sampai saat ini masih dilatarkan sedikit mirip apa yang eksekutif dan pembuat game Nintendo inginkan), dan Super Mario Sunshine, yang kali ini benar-benar berbalik dari bagian itu.

Keduanya dirilis tak sampai setahun pada Gamecube dan Nintendo merasa percaya dengan sistem baru dan game Mario yang membuat mereka kembali berseri sebagai pemimpin pemasaran.

Di berbagai sejarah game yang dikenal, mereka tidak. Gamecube bahkan membuat keadaan makin buruk pada pemasaran dari Nintendo 64, dan selera pemasaran massa bahkan makin membentuk game kasar dan realistik.

Periode ini, suasana muram ini membuat Nintendo mengintensitas dan project Mario yang lebih gelap itu dipulihkan, waktu ini kodenya dinamakan "Super Mario 128". Disini belum jelas apa yang terjadi pada Nintendo pada periode ini. Yang kami tahu, tidak ada yang bernama Super Mario 128 yang pernah dirilis atau ditampilkan pada publik.

Sumber ini diketahui internal strife pada Nintendo ketika era N64 nantinya menolak untuk mendiskusikan apa yanf terjadi pada waktu kegagalan Gamecube itu, tapi merilis prototypenya Super Mario 128 dengan online yang bisa dimainkan pada Wii homebrew channel.

Ini melalui pada mengoreksi ulang waktuku untuk bermain game itu.

Game ini adalah beta yang terlaly awal; tampilan judulnya tidak ada apa-apa tapi tulisan putih bertulisan "Super Mario 128" dengan background hitam. Disini tak ada opsi meni atau save file selection. Setelah tampilan judul, game itu mulai. Tawaan Bowser dari Super Mario 64 muncul pada background ketika ada text box yang polos ditampilkan pada dialog.

"Mario, aku telah mengambil putri Peach dan ia takkan tinggal untuk melihat matahari terbit besok kecuali kau mengambil tempatnya. Kau tahu apa yang harus dilakukan dan dimana pergi. Jangan mencoba untuk menghentikanku kecuali kau ingin mendoakan kematiannya."

Game ini kemudian berlanjut dengan suara yang lebih mengerikan. Setelah aku membuat text box itu menghilang, aku mulai memasuki gameplay. Hal pertama yang aku sadari adalah model karakter Mario. Badannya amat detail seperti pada Super Mario Galaxy (bahkan ini lebih realistik proppsionalnya), tapi kepalanya diambil dari model game SM64. Intinya designnya belum sepenuhnya selesai.

Settingnya disini adalah sky level. Disini ada beberapa platform yang simple melayang di udara. Lainnya dari area itu hanyalah langit biru dengan beberapa awan berjalan pada background. Awannya terlihat lebih realistik dibanding aslinya yang lebih mengempul dengan kartunik di game-game Mario. Grafik semuanya sebagian lumayan bagus.

Disini tak ada musik atau sample suara yang full dari Mario, tapi disini ada sound effect/perkataan ketika ia meloncat. Loncatannya bahkan lebih aneh dibanding game Mario lainnya dan ia ada kontrolnya sedikit pada gerakannya keatas. Tipe melompatnya yang berbeda di setiap game 3D Mario yang belum ada.

Aku memainkan beberapa level. Disini tak ada apa-apa kecuali notable tentang gameplay itu - musuh juga belum ditambahkan disini. Aku hanya meloncat dari platform ke platform dan itu tak terlalu menantang.

Sampai saat aku melewati level itu, aku menyadari grafiknya langsung berganti. Langitnya menjadi lebih banyak awan sampai semuanya berkomposisi awan, dan background awan itu langsung berubahh menjadi abu-abu gelap.

Setelah ini, awan itu langsung mengeluarkan air hujan. Aku sampai di platform yang kecil dengan Toad diatasnya. Itu seperti pada model Super Mario Galaxy. Ketika aku sampai pada platformnya, dialog muncul.

"Kami tak ingin kau disini lagi, Mario. Kau tak dianggap disini. Berikan Bowser apa yang ia inginkan. Mati."

Setelah text box itu menghilang, aku tak lagi mengontrol Mario. Mario cuma berdiri disitu beberapa waktu, lalu berbalik arah dan berjalan menjauh dari platform itu. Badannya seperti tumbang ketika ia jatuh.

Sejak itu, aku mengetahui bahwa disini bahkan lebih realistik, kota modern dibawah langit. Bangunannya tampak asli, tapi disitu banyak orang di jalanan.

Mario menghantam itu dengan antukan suara-yang lebih realistik, tapi ia tidak meledak atau memperlihatkan luka yang terlihat. Orang-orang di kota itu hanya terus berjalan, mengabaikan Mario, bahkan aku menyadari aku melihat beberapa menatapnya dengan dingin, beberapa juga dengan ekspresi yang marah.

Disini sampai beberapa menit dan, langsung orang-orang berhenti terlihat. Mario langsung berdiri- aku kembali mendapat kontrol- tapi ia tidak dapat berjalan sepenuhnya dan kecepatan berjalannya menurun.

Sebuah bangunan besar di kota tak tampak interaktif, jadi aku tetap berjalan kearah bawah jalanan sebentar. Lalu, aku menemukan sebuah rumah kecil yang jauh dari beberapa gedung-gedung besar itu.

Ketika aku mendekati pintu, mario membukanya. Layar menjadi putih dengan sebuah teks hitam muncul.

Rumah dengan ingatan yang terkoyak

Ini seperti sebuah judul level. Ketika aku memencet sebuah tombol, layar mulai meredup dan kembali memfokuskan ke Mario. Ia berada didalam rumah itu sebelumnya. Semuanya sepertinya menjadi lebih besar dibanding sebelumnya yang seharusnya. Itu tak berukuran gigantik, tapi skalanya seperti Mario menjadi anak yang lebih kecil.

Rumah itu berisi objek yang normal dan dipenuhi debu dan tanda-tanda pengabaian. Disini tak ada orang dalam lantai dasar, cuma sebuah makanan yang membusuk dan lampu yang rusak. Aku menemukan pintu yang terbuka dengan tangga yang menuju kebawah, membawaku ke lantai bawah tanah.

Di lantai bawah tanah, aku menemukan sofa yang bobrok dan sebuah TV rusak. Sayangnya, yang benar-benar menangkap perhatianku apa yang berada di sofa itu; dua tengkorak yang seperti menggambarkan anak-anak, jika dinilai berdasarkan ukuran. Dengan skala yang ada dirumah itu, mereka masih lebih besar dibanding Mario.

Aku mulai merasa terganggu sekarang. Bagaimana memiliki game Mario yang mengandung ini telah diprogram untuk sejauh ini?

Aku berjalan mendekati tengkorak-tengkorak itu dan mencoba menekan tombol untuk berinteraksi dengan mereka atau TV, tapi tak ada yang terjadi. Aku berpikir untukmembalik arah dan melihat disekitar ketika aku berada pada situasi mati ketakutan ketika mendenger suara dentuman keras yang kencang datang dari game ini.

Ketika Bowser datang sepertinya muncul dari lantai bawah dan mendarat didepan Mario. Aku mengatakan "muncul sebagai" karena ini bukanlah apa-apa seperti penampilan Bowser yang biasanya muncul.

Monster reptil di game ini mempunyai warna coklat kekunigan milik Bowser dan beberapa warna hijaunya, tapi melihatnya itu jauh lebih dari model Bowser yang diacak-acak yang kulihat sebelumnya.

Itu tak tampak proposional seperti Bowser yang aku kenal. Lengan dan kakinya lebih panjang dan dari badannyya dan berakhir pada cakaran yang tajam. Cangkang hijaunya tak tampak seperti ada duri-duri yang ditempel dengan lem; merela bahkan lebih runcing dan organik dengan hijau gelap yang sama di berbagai cangkang tersebut.

Mukanya terlihat kecil dan matanya benar-benar berwarna hitam sepenuhnya dan mulutnya penuh dengan gigi-gigi runcung daripada apa yang lebih dari mukanya yang harusnya ia miliki. Mario sepertinya menggigil ketakutan pada hal ini. Sebuah dialogue box muncul.

"Kau membuatku menunggu lama, Mario. Aku akan merasakan yang segar nanti. Apakah kau benar-benar mundur atau Peach akan mati?"

Aku masih tak bisa mengontrol. Mario cuma berdiri disitu, menggigil untuk beberapa detik sebelum menganggukkan kepalanya. Bowser meraih Mario dengan kuku-kukunya. Disitu tak ada darah, tapi itu jelas dari animasi dan sound effectnya begitu jleb ketika kuku Bowser meraih badan Mario.

Dengan satu sisi gerakan, Bowser menyeret Mario didepan mukanya dan menggigit kepala Mario lepas. Lagi, tak ada darah atau grafik detail yang meninggalkan dari leher Mario- cuma model Mario yang dihancurkan.

Layar berubah menjadi hitam. Dan sebuah tulisan putih, nama level lain muncul.

Rumah abadi Mario

Model karakter Mario membentuk lagi ketika levelnya dimulai. Disitu cuma menampilkan tak ada apa-apa dengan background hitam. Itu seperti melayang, di angkasa. Aku bisa merasakan sesuatu mengontrolnua, tapi itu lebih seperti aku memutuskan untuk mengendalikannya ke arah yang umum dimana Mario akan jatuh dari sepenuhnya mengendalikan diri.

Pas aku mencoba menggerakannya pada arah yang tak bertujuan, ada suara muncul. Mereka berbisik, suara yang dalam mengatakan Mario yaitu ia tak berguna... Yang berarti dunia takkan lagi menginginkan untuk menggunakannya dan semuanya bakal lebih baik pergi ketika ia mati.

Suara tanggisan yang tinggi ditambahkan pada suara itu setelah sebentar. Itu seperti sebuah pekikan Mario. Ini benar-benar menggangguku dan aku menemukan diriku bertengkar pada air mataku sendiri. Beberapa hal yang aku tak mengerti, ini berefek padakku pada level yang emosional ini.

Suara dan apapun memudar setelah beberapa menit sampai aku melihat sebuah spek berwarna abu-abu cerah disitu. Aku bergerak ke arah itu. Itu membuatku membuang waktu lama untuk meraihnya, dan itu jauh lebih lambat dibanding sebelumnya.

Ketika aku merasa lebih dekat untuk membuatnya keluar, aku melihat itu ada sebuah batu nisan. Itu adalah satu-satunya yang paling biasa dengan retakan di berbagai tempat. Ketika aku berada dikiri sebuah nisan itu, aku bisa melihat apa tulisannya.

Aku mematikan systemnya setelah membacanya. Aku tak ingin bermain betanya atau hack atau apapun lagi. Disini ada satu kata tertulis di nisannya.


Tak berdosa

Sabtu, 29 November 2014

Creepypasta OC Story: Slenderman's Eight Pages -Mark's Story

Slenderman's eight page
By: Niagi28


"Inilah hunter party! Yeaahhh!!" seru Crystal, berlari meninggalkanku.
"Oi Crystal! Tunggu! Ah sial, ia sudah jauh. Mana hutan ini gelap sekali..." aku berjalan sambil meletakkan kerikeion-ku di punggung.

8 kertas yang tersebar di hutan slenderman ini adalah suatu tantangan pertama kalinya aku menginjak kaki di hutan ini. Menurut rumor, banyak anak-anak yang menghilang di hutan ini. Entah, ini membuatku sedikit merinding. Aku terus berjalan dan tak sengaja menemukan secarik kertas bertulisan:

"Always watch no eyes"

Ah, ini pasti candaan tak lucu. Aku menggenggam kertas itu dan melanjutkan perjalananku menusuri hutan ini lebih dalam. Tanpa kusadari, sosok tinggi itu mengikutiku.

Beberapa meter aku berjalan, aku menemukan kertas lagi. Disitu bertulisan sesuatu. Belum aku selesai membaca, aku merasakan sosok itu berada didekatku. Ketika aku menengok ke belakang..

".....?!"

Tak ada apa-apa. Lalu bayangan apa tadi? Pohon? Ah, lupakan. Aku terlalu paranoid. "You can't run." Apa lagi maksudnya? Apakah aku harus berjalan dan tak boleh berlari? Aku tak tahu.

Baru selangkah aku berjalan, dengan cepat sebuah benda menusuk dadaku.

Crash!

"Huk!" Aku terbatuk, darah keluar dari mulutku menodai kerah seragamku. Tak hanya itu, benda itu menembus dadaku, darah menetes dari benda tersebut ke tanah. Aku agak lemas, dan benda itu menarik dengan paksa sehingga aku terjatuh.

Belum puas, benda itu mengangkatku. Sial, rupanya tentakel. Aku ingat, tentakel panjang, kurang lebih 3 meter jika tak diukur. Jika diukur? Mungkin 10 meter, itulah yang aku dapat dari rumor dan buku perpustakaan. Empunya tentakel itu, Slenderman, menatapku dengan muka kosongnya.

Aku menarik tanganku secara paksa, beruntung lilitan itu tak terlalu erat. Aku memukul tentakel satunya dengan kerikeion-ku. Bagus, aku terjatuh. Badanku sakit sekali. Ia kemudian hendak menyerangku lagi, tepat ke arah mata. Aku kemudian menendang dan membuat ular pada lilitan kerikeionku menggigit tentakel itu hingga putus.

Slenderman hendak menyerangku lagi, aku tak memedulikan lukaku lagi dan menyerangnya hingga makin lemah. Namun, sebuah pukulan membuatku ambruk sehingga kepalaku menghantam tanah.

Ah, mungkin aku mati. Mungkin.

.....

Beberapa jam kemudian, aku tersadar. Crystal jongkok didekatku sambil menggenggam pundakku.

"Syukurlah kau sadar! Kupikir kau meninggal!" seru Crystal.

Aku hanya melongo, dan bertanya apa yang terjadi dan sebagainya. Ia menghela nafasnya sambil mengomeliku "Hei, kalau gini kenapa ga nyusul aja? Kau kan prajurit, pasti bisa melihat jejak atau tanda."

" Penglihatanku kali ini sedang tak terlalu jernih. Dan ini salahku juga karena terlalu memfokuskan diri untuk mencari kertas itu." kataku, malu pada diriku sendiri karena terlalu sembrono didalam hutan yang berbahaya ini.

Ia menggaruk kepalanya, dan berkata " Salahmu kenapa kau tak nyusul."

"Yah, aku khilaf..." aku merasakan beberapa cipratan pada bajuku, dan itu menyadariku kalau aku terluka. "Ugh.. aku lupa kalau aku terluka... sebaiknya aku istirahat..."
"Ikut denganku, aku akan merawatmu." Crystal kemudian bangkit dari posisi jongkok dan meraih tanganku.
"Baiklah..." aku berjalan sambil menunjukkan urat mukaku yang menahan sakit ini. Aku merasa amat lemas dan pusing, mungkin pengaruh penyakitku juga. Ia membuka portal dan membawaku ke kamar.

Didalam kamar, aku langsung terduduk di kasur. Ia membuka bajuku dan memeriksa luka-lukaku akibat pertarungan dengan Slenderman. Yah, walau aku akui kalah, tapi setidaknya ia pergi. Aku tak ingin ada apa-apa nantinya.

Aku meringis ketika ia membersihkan dan membalut lukaku. Aku mencengkram bajuku sendiri, untuk menghindari pekikan yang keluar dari mulutku.

"Tahan sedikit... ini akan sedikit dingin jadi bertahanlah." Ia membalut perbannya dan memperlambat gerakan untuk menyembuhkanku. "Aku sedang menyembuhkan lukamu, jadi tahan agar kau tak meraung kesakitan."
"Ngghh..." aku mencengkram bajuku makin erat, memang sakit sekali. Tapi untuk menghormati, aku menahan diriku. Ia kemudian selesai menyembuhkanku.
"Sudah selesai, tidak terlalu sakit kan?" ia menyembuhkan lukaku hingga bagian-bagian terkecil dan detail.
"Sebenarnya itu amat menyakitkan, tapi aku tahan sebisaku. Lukaku dulu lebih parah dibanding ini..." kataku dengan lirih.

Ia seperti menatapku dengan lekat. "tidak seharusnya kau berkata seperti itu pada atasan mu cadet...." ia kemudian bersikap normal lagi. "Aku lupa memperkenalkan diri, aku adalah MayJen.Crystal MaƩva...."

Aku malu pada diriku karena berkata tak senonoh pada atasanku. Maklum, aku tak hafal siapapun didalam kastil, karena aku prajurit luar. "Ah, maaf atas kelancanganku... namaku Mark Antonius, mungkin kau hampir tak mengenali diriku karena aku bertugas keluar terus."

Ia tersenyum, sambil berkata "Tidak masalah. Setidaknya kau harus beristirahat..."

Aku lega, karena masalahku sudah selesai. "Baiklah..." aku memejamkan mataku dengan berlahan, dan mengistirahatkan diriku.

Normal P.O.V

Crystal menatap Mark yang tertidur, dan mendekatkan mukanya pada dahinya, lalu mengecupnya. Ia lalu berkata dengan lembut "Dan terima kasih karena mau menjadi temanku untuk berburu malam ini."

Minggu, 12 Oktober 2014

Creepypasta: Ben Drowned Post #2

Sumber: Creepypasta.wikia
Translate: Niagi28
Bagian: 2/4

-Happy Reading-
.
.
Post #2 (8 September 2010)

Aku akan menulis apa yang terjadi dalam link rekaman video, tapi tadi malam semuanya seperti terlalu nyata bagi saya. Aku pikir aku sudah selesai main-main dengan hal ini. Aku kehilangan kesadaran cukup banyak setelah membuat thread itu.Tapi tadi malam, Patung Elegy of Emptiness, aku bermimpi tentang hal itu. Aku bermimpi bahwa itu mengikutiku dalam mimpi, bahwa aku akan mengurus urusanku sendiri ketika aku akan merasa bulu kudukku berdiri di ujung. Aku akan berbalik dan yang ... yang mengerikan, patung tak bernyawa itu menatap dengan mata kosong tepat ke arahku, hanya seinci. Dalam mimpi saya, saya ingat menyebutnya Ben, dan belum pernah memiliki aku bermimpi bahwa aku bisa ingat begitu jelas. Tapi yang penting adalah saya mendapatkan tidur, kurasa.

Hari ini, aku menunda bermain game selama aku bisa, aku pergi kembali ke lingkungan itu untuk melihat apakah ada orang tua itu kembali. Seperti yang aku harapkan, mobil itu masih hilang dan tidak ada seorang pun di rumah. Ketika aku sedang berjalan kembali ke mobilku, orang sebelah memotong rumput memadamkan listrik untuk mesin pemotong rumput dan bertanya apakah aku sedang mencari seseorang. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku sedang mencari untuk berbicara dengan orang tua yang tinggal di sini, yang dia mengatakan kepadaku apa yang aku sudah tahu - ia bergerak. Mencoba jalan yang berbeda, aku bertanya apakah orang tua punya keluarga atau kerabat yang bisa diajak bicara. Aku mengetahui bahwa orang tua ini tidak pernah menikah, ia juga tidak memiliki anak atau cucu melalui adopsi. Mulai menjadi khawatir, aku bertanya satu pertanyaan terakhir, salah satu yang harus kutanya dari awal - siapa Ben? Ekspresi pria itu berubah muram dan aku belajar bahwa empat pintu turun sekitar delapan tahun yang lalu pada tanggal 23 April - orang itu memberitahuku bahwa itu adalah hari yang sama dengan ulang tahun nya, itulah bagaimana ia tahu tanggal tertentu - ada kecelakaan dengan seorang anak muda bernama Ben di lingkungan. Tak lama setelah orang tuanya pindah, dan meskipun ada upaya lebih lanjut untuk berbicara dengan orang itu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, ia tidak akan membocorkan apa pun.

Aku kembali dan mulai bermain lagi, aku memuat permainan dan segera aku melompat di layar judul mana topeng itu terbang oleh - suara yang dimainkan suara tak normal "Whooss", itu adalah sesuatu yang jauh lebih tinggi nadanya. Aku menekan start, menguatkan untuk yang terburuk, tapi seperti dua malam yang lalu, file "Your Turn" dan "BEN" yang ditampilkan (Sejujurnya aku melihat file BEN sebelumnya, tampaknya berfluktuasi antara menampilkan Owl save dan no). Aku memilih file BEN, ragu-ragu sejenak melihat bahwa statistik yang tidak sama dengan yang asli dua hari yang lalu, sepertinya ia sudah menyelesaikan Stone Tower Temple kali ini ... Aku mulai memanggil keberanianku yang aku pilih itu.

Segera aku didorong masuk ke dalam kekacauan yang lengkap. Tentu saja, aku berada di luar Stone Tower Temple, tapi itu tentang semua yang diharapkan. Zona itu sendiri tidak disebut Stone Tower Temple, melainkan "St o n e", dan segera kotak dialog omong kosong lengkap yang aku tidak bisa melihat menyapaku. Tubuh link ini terdistorsi - punggungnya miring dengan keras ke sisi di mana postur tubuhnya yang cacat permanen. Ekspresi link itu membosankan, hampir monoton, ia memiliki ekspresi di wajahnya bahwa aku tidak mengenali sebelumnya, itu adalah pandangan kosong - seolah-olah ia sudah mati. Sebagai Link berdiri tubuhnya bengkok teratur bolak-balik aku memeriksa apa yang terjadi pada avatarku dan aku melihat item tombol C belum pernah aku lihat sebelumnya, beberapa jenis catatan, tapi menekannya tidak melakukan apa pun. Suara dimainkan bolak-balik bahwa aku tidak mengenali dari permainan - hampir seperti iblis alam, dan ada beberapa jenis yip bernada tinggi atau semacam tawaan atau sesuatu diputar di latar belakang. Aku punya waktu dua menit untuk mengambil di lingkungan sebelum salah satu dari patung Elegy of Empiness sialan itu dipanggil dan segera setelah aku lanjut ke layar "Dawn of a New Day", kecuali kali ini tanpa "|| |||| "tersirat.

Aku disini sebagai seorang Deku Scrub di Clock Town - adegan ini biasanya akan bermain setelah pertama kali Anda melakukan perjalanan kembali dalam waktu. Tatl akan mengatakan "A-Apa yang terjadi? Seolah-olah semuanya memiliki ..." tapi bukannya mengatakan "Dimulai lebih", ia menyelesaikan ucapannya dalam teks yang rusak sebagai tawa Happy Masker Salesman dimainkan di latar belakang. Aku meletakkan kembali kontrol karakterku, tetapi dari sudut kamera kacau itu - aku cari dari balik pintu ke Clock Tower, menonton avatarku berkeliling sebagai Deku Scrub. Melihat bagaimana aku benar-benar tidak punya tempat untuk pergi karena aku tidak bisa melihat apa-apa, saya berlahan masuk ke dalam pintu. Di sana, aku disambut oleh Happy Masker Salesman yang hanya mengatakan "Kau sudah bertemu dengan nasib buruk, bukan?" sebelum layar itu kabur.

Aku berada di lapangan Termina sebagai manusia lagi. Aku mungkin juga tidak telah memainkan game yang sama lagi - aku sedang berkeliling di sekitar dan tidak ada tanda-tanda jam sehari atau apa pun. Aku mengambil waktu untuk mendapatkan bantalanku karena aku melihat sekeliling lapangan dan segera aku bisa mengatakan bahwa ini adalah tidak normal. Tidak ada musuh dan versi twisted tema Happy Masker Salesman yang sedang bermain. Aku memutuskan untuk berlari menuju Woodfall sebelum aku melihat sebuah pertemuan tiga angka dari sisi - salah satunya adalah Epona. Saat aku mendekati mereka, saya ngeri aku melihat Happy Masker Salesman, Skull Kid, dan patung Elegy of Emptiness hanya berdiri di sana. Saya pikir mungkin mereka ngebug, tapi sekarang aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku harus tahu lebih baik. Namun demikian, aku mendekati mereka dengan hati-hati dan menemukan bahwa Skull Kid sedang bermain semacam animasi menganggur pada loop, sama dengan Epona, dan patung Elegy of Emptiness melakukan apa yang telah melakukan semua bersama - hanya berdiri di sana menakutkan. Happy Masker Salesman lah yang menakutkan lebih dalam dibandingkan dengan dua lainnya.

Dia juga terlalu menganggur, menunjukan senyuman yang menyebalkan, tapi di mana aku pindah, kepalanya perlahan berbalik dan mengikutiku. Aku tidak terlibat dalam dialog dengan dia juga aku dalam pertempuran dengan dia, namun kepalanya masih terus mengikuti gerakanku. Teringat pertemuan pertamaku dengan Skull Kid di atas Jam Gadang, aku mengeluarkan Ocarinaku (yang permainan yang dimainkan suara ding ketika Anda seharusnya bermain Ocarina Anda) dan mencoba lagu aku tidak bermain lagi - lagu Happy Masker Salesman sendiri dan lagu yang telah bermain di lingkaran kembali Day 4 - Song of Healing

Aku selesai memainkan lagu dan seperti yang saya lakukan, jeritan yang melengking terdenger di TV aku, langit segera mulai berkedip, memutar lagu tema Happy Masker Salesman ini dipercepat, mengintensifkan rasa takut dalam diriku, dan Link meledak menjadi kobaran api dan meninggal. Tiga angka tetap tinggal menyala selama layar kematianku saat mereka menyaksikan aku tubuh terbakar tak bernyawa. Aku tidak bisa menjelaskan kepada Anda bagaimana transisi tiba-tiba dan menakutkan dari teror itu, Anda akan harus menonton video jika Anda ingin melihat tangan pertama. Itu ketakutan yang sama yang menyebabkan saya tak bisa tidur dua hari lalu mulai memegangku lagi karena aku bertemu dengan teks "Kau sudah bertemu dengan nasib yang mengerikan, bukan?" untuk ketiga kalinya. Harus ada semacam makna di balik itu.

Aku punya sedikit waktu untuk merenungkan seperti aku segera diberi cut lain-adegan kecil mentransformasikannya menjadi Zora dan sekarang aku menemukan diriku di Great Temple Bay. Ragu-ragu tapi penasaran untuk melihat apa permainan telah di toko untuk aku, aku perlahan-lahan membuat jalan menuju pantai, di mana saya menemukan Epona. Aku bertanya-tanya mengapa game telah memutuskan untuk menempatkan dia di sini, adalah permainan menyiratkan dia berusaha untuk mendapatkan minuman? Tidak dapat melepas topeng, aku memutuskan bahwa naik kuda itu bukan alasan dia ditempatkan di sana. 

Tiba-tiba aku menyadari bahwa Epona terus meringkik dan cara dia miring membuatnya terlihat seperti dia berusaha untuk membuat sinyal titik bagiku di kejauhan. Itu firasat, tapi aku terjun ke Great Bay dan mulai berenang. Tentu saja - aku hampir kehilangan itu - aku menemukan sesuatu di dasar laut; satu patung Elegy of Emptiness. Aku turun untuk memeriksanya dan tiba-tiba Zora saya mulai melakukan animasi tersedak Aku belum pernah melihat Zora lakukan sebelum - yang bahkan tidak masuk akal karena bisa napas Zora bawah air. Apapun, karakter saya tersedak sampai mati dan mati, dan lagi patung adalah satu-satunya hal yang disorot dalam kematian saya. Aku tidak kembali menelurkan kali ini, saya boot kembali ke menu utama seolah-olah saya restart konsol.

Layar "press start" ada di hadapanku, aku tahu satu-satunya alasan mengapa hal itu akan menempatkanku di sini adalah karena menyimpan file telah berubah lagi. Mengambil napas dalam-dalam, aku menekan start, dan aku benar. Menyimpan file baru bercerita tentang Ben. Sekarang masuk akal mengapa patung muncul ketika saya mencoba untuk pergi ke Laundry Pool - permainan harus diantisipasi bagaimana saya akan mencoba untuk melarikan diri Hari 4 Jam Town. Kedua menyimpan file bilang nasibnya. Seperti yang saya duga, Ben sudah mati. Dia telah tenggelam. Permainan jelas tidak melalui dengan saya - itu ejekan untukku dengan menyimpan file baru - ia ingin aku terus bermain, ia ingin aku untuk melangkah lebih jauh, tapi aku sudah selesai dengan omong kosong ini. Aku tidak menyentuh lagi file. Ini sudah terlalu mengerikan bagiku dan aku bahkan tidak percaya pada paranormal, tapi aku kehabisan penjelasan. Mengapa seseorang mengirimku pesan ini? Aku tidak mengerti, aku hanya mendapatkan pemikiran terlalu tertekan tentang hal ini, rekaman itu di sini bagi mereka yang ingin melihat dan mencoba dan menganalisanya (mungkin ada semacam pesan dikodekan dalam omong kosong atau sesuatu yang simbolis dalam apa yang saya pergi melalui - aku terlalu emosional dan mental terkuras untuk berhadapan dengannya lagi).

Kamis, 14 Agustus 2014

OC Story : Despair Boy - The Feel of Despair

Aku merebahkan diriku ke kasur asramaku. Sudah lama sekali orangtua dan kakakku tak pernah memberi kabar kepadaku. Aku hendak menghubungi mereka, selalu tak diangkat. Apakah mereka saking sibuknya tak pernah pedulikan diriku?

Namun, hal itu sangat sulit aku anggap enteng. Disana aku bukannya mendapat perlakuan menjadi murid, namun mereka malah menindasku layaknya binatang mengincar mangsanya. Aku sangat menderita. Aku tak tahu harus berbuat apa...

Mata biruku meneteskan air mata. Tidak, anak laki-laki tidak boleh menangis! Aku menghapus air mata itu, dan kembali menelpon kakakku. Aku harap ia mengangkatnya.

"Tuutt.. tuuuttt..."

Klek! Diangkat! Aku sangat bersyukur.

"Ini kepolisian. Ada apa?" aku terdiam. Polisi? Ada apa dengan kakak?!

"A-aku... adiknya...," sahutku, sedikit bergetar.

"Maafkan aku ya, dik. Namun, kakakmu barusan kami selidiki karena ia terbunuh oleh makhluk buas. Matanya hilang keduanya."

"APA?!" aku terpekik. Kakak? KAKAK?!

"Kami belum menemukan bukti-bukti lainnya. Kalau boleh tau adik dari-"

Klek. Aku menaruh gagang telpon itu. Sesak sekali dadaku karena kakakku, yang satu-satunya keluarga yang dekat denganku, tewas..

Kakak.... kakak.... siapa yang akan menghiburku...?

Beberapa hari ini, aku dikatakan belum membayar uang sekolah sebesar 100 dollar. Aku tambah sesak lagi karena orangtuaku tidak menghiraukan diriku lagi. Aku terasa dibuang. Aku dibuang oleh keluargaku sendiri... Aku disuruh untuk menjadi petugas bersih-bersih disana, dan disiksa terus oleh anak-anak sekolah.

Aku makin tak kuat, aku hendak membunuh mereka layaknya seseorang yang membunuh kakakku...

Malamnya, aku tidak tidur. Namun, aku pergi ke suatu toko. Aku mendapatkan uang itu dari hasil mencuriku dari dompet anak yang paling kaya disekolah itu. Aku membeli sebuah pisau dan beralasan kepada pemilik toko kalau pisau itu disuruh ibuku. Ia mempercayainya, dasar bodoh!

Dan, setelah kembali ke lingkungan asrama. Aku berjalan ke arah kamar anak yang paling jahat terhadapku. Namun, ketika aku menatap kaca jendela, mata biruku berubah menjadi warna campuran antara biru-ungu-merah. Keinginan membunuhku semakin besar, dan aku membuka pintu dengan berlahan. Tak disangka bahwa ada satu anak yang masih bangun.

"Mau apa kau kesini, pembantu?! Kamar ini tak cocok untukmu tau!" sahut anak tersebut.

"Diam, bajingan...." aku merasa ada yang mengendalikan badanku. Tanganku langsung melemparkan pisau itu terhadapnya dan mengenai pelipisnya. Darah keluar dari anggota badan itu dan menetes ke selimut. Dan, anak itu langsung ambruk seperti layaknya tidur.

Astaga! Aku benar-benar membunuhnya?! Bagaimana?!

Clark, anak yang paling jahat itu, terbangun. Ia terkejut melihat partner tidurnya tewas dengan pisau di pelipis.

"Ronald?! RONALD?!" ia mengguncang-guncangkan badan temannya, dan menatapku dengan sadis. "Pembantu iblis! Kau membunuhnya! Takkan kubiarkan kau hidup!"

"Hehe, justru kau yang menarik kata-katamu..." seringaiku terhadapnya. Ia marah dan mengepalkan tangannya. Dalam sekejap, aku menghindari serangannya dan mengambil pisau dari Ronald, kemudian aku menusukkannya di dadanya Clark.

"Huk! Huk! Huek!" Ia hendak berbicara, namun darah menahannya. Kebencianku semakin menjadi-jadi dan aku menarik pisau itu kebawah perutnya. Ia mengeluarkan darah yang semakin lama warnanya semakin pekat.

"Rasain," kataku, lalu mencabut pisau itu dan mengelapnya di baju Clark. Beruntung cipratan tersebut tak terkena pada bajuku. "Selamat malam, sampai jumpa kembali di neraka~"

Paginya, asrama heboh dengan kematian kedua anak tersebut. Aku melakukan aktivitas seperti biasa, dan menghiraukan apa yang terjadi. Polisi-polisi mulai berhamburan dan membuat garis agar tak seorangpun masuk kesana. Aku memberi seringai terhadap beberapa anak yang memperhatikanku.

"Pasti ini ulah Ryu! Aku yakin ini pasti ulahnya!" kata salah satu seorang murid. Aku tahu ia pasti menuduhku. Kemudian, beberapa diantara murid itu berbicara kepada kepala sekolah. Alhasil, aku disiksa dengan cara yang keras. Aku dipaksa melepas baju dan kedua tanganku diikat menggunakan rantai. Siapapun itu, pasti memukulku atau melukaiku menggunakan apapun. Dari pagi sampai malam, sampai kulitku berwarna pucat dan mataku menunjukkan bayangan dibawahnya. Aku akhirnya dikeluarkan menggunakan cara yang kasar juga.

Koper berisi barang-barangku dilempar ke jalanan sampai koperku terbuka dan semuanya terlempar. Aku meninggalkan sekolah ini dengan kenangan penuh pahit. Sialan!

Ketika aku hendak menangis hingga mataku bengkak, seorang laki-laki mendekatiku. Bertanya apa dan mengapa, aku menjelaskannya. Kupikir ia akan mengadopsiku, jadi aku tenang kali ini. Sialnya, sesampai ditempat tinggalnya, bukannya kenyamanan yang kudapat, tak kalah jauh sadis seperti yang aku bayangkan. Aku sudah kehilangan apapun, ia mengambilnya!

Akhirnya, pada tengah malam, aku beranjak dari kasurnya dengan diam-diam, dan memakai baju dengan segera. Tak peduli ada bekas darah, aku pergi dari rumahnya. Kini, aku sudah ditengah hutan dan akan membunuh anak ataupun pria dewasa.

Soon....

Ketika aku dihutan belantara yang tak kukenal namanya, kulihat ada seorang perempuan dan... laki-laki? Gondrong?

Hehe, mangsaku...

Aku langsung berlari ke arahnya dan ia menangkis pisauku. TRANG!

"Siapa kau?!" pekiknya, dengan suara agak kebocahan.

"Aku takkan membiarkanmu hidup, om!" seruku, mengarahkan pisauku ke mukanya.

"O-om?" tanyanya, bingung

Senin, 11 Agustus 2014

Creepypasta: Bloody Painter

Sumber: Copas dari note temen/DeviantArt
Translate: Niagi28

Bloody Painter
.
.
.
Ini Helen, berumur 14 tahun. Kantung matanya yang berwarna hitam menunjukkan bahwa dirinya tidak pernah tidur dengan nyenyak. Ia tidak peduli dengan rambut hitam yang acak-acakan tersebut, sejak ia tidak terlalu peduli untuk mengurus dirinya. Ini memang tidak biasa.
Tempat duduknya berada di belakang dan bersebelahan dengan kaca jendela; ia selalu duduk dengan tenang sambil menggambar, karena itu seperti segala sesuatu baginya. Ia tidak terlalu suka bersosialisasi dengan orang, membuatnya seperti sendirian.

Disitu ada orang yang selalu didorong ke lantai setelah sekolah. Ia adalah Tom, siswa korban dari bully, bukan karena ia telah melakukan apapun, tapi karena kebencian orang-orang di sekitarnya. Hal ini terkadang dilakukan, dan Helen selalu memperhatikannya. Meskipun ia merasa kasihan dengan Tom, dia tidak ingin ikut campur, karena itu sedikit mengganggu.

Selama istirahat, Judy mengatakan dia kehilangan jam tangannya dan ia mencari untuk itu. Helen tidak membantunya, karena itu bukan urusannya. Tiba-tiba, seseorang melihat sesuatu berkedip didalam tas Helen.
"Apa ini?" Kata Ban, sambil meletakkan tangannya ke dalam tas, dan mengeluarkan sebuah jam yang dipangkas dengan berlian palsu. Helen sangat terkejut melihat itu, ia tidak tahu bagaimana hal itu terjadi. "Ah! Itu jam saya! "Judy menerima jam tangan dari Ban setelah melihat situasi. Keduanya menatap Helen dengan tatapan aneh. "Bukan aku" kata Helen, yang masih menggambar pada buku tulis tanpa mengangkat kepalanya sedikit. "Ya benar" Judy meninggalkan kelas dengan Ban saat ia menyimpulkan.

Keesokan harinya, seperti biasa, Helen duduk di gambar mejanya. Ia melihat bahwa atmosfer tidak merasa benar di sekitarnya; orang mulai berbisik-bisik tentang dia, dan bahkan beberapa mulai menyebutnya "Pencuri". Dia memutuskan untuk tidak menjelaskan untuk dirinya sendiri, karena ia tahu bahwa tidak ada gunanya untuk melakukannya.

Dengan berjalannya waktu, Helen menjadi target baru korban bagi orang untuk menggertak, semuanya ia sekarang lakukan berlebihan. Dia tidak menyukainya, tapi ia tidak dapat melawan. Dia terus menahan perasaan dalam hatinya, tetap diam.

Sampai suatu hari, Ban datang kepadanya dan menyambar buku tilisnya, dengan gambar yang belum selesai di atasnya. "Selalu melakukan hal-hal tak berarti" kata Ban saat ia merobek beberapa halaman gambar, merobek menjadi potongan-potongan kecil, yang ingin melihat reaksi dari Helen. Pada tingkat ini, perasaan bahwa ia telah menahannya langsung keluar. Dia meninju Ban di wajah, dan mulai melawan. Helen tidak kuat bagaimanapun, jadi ia dipukuli dalam waktu singkat. Siswa lain pergi untuk melihat pertarungan, tanpa berhenti itu; beberapa orang bahkan menginjak wajahnya dan perutnya.

Tepat setelah bel berbunyi, semua orang berhenti apa yang mereka lakukan dan kembali penggambaran kursi sebelum guru datang. Helen kembali ke kursinya, seakan tak terjadi apa-apa. Guru memasuki ruangan di kemudian hari, "Oh my, Otis (Helen)! Apa yang terjadi!? "Helen memiliki begitu banyak memar terlihat pada dirinya bahwa diketahui oleh guru setelah ia memasuki ruangan. Semua orang menoleh ke arahnya, menunggu untuk memberikan tanggapan sementara sambil memelototinya dengan tatapan membunuh. "Aku jatuh dari tangga, Miss." Helen membalasnya lalu tatapan itu menghilang.

Setelah pulang ke rumah dari sekolah, orang tuanya juga bertanya apa yang terjadi, dan ia merespon dengan jawaban yang sama. Jaket biru dia memakainya untuk menyembunyikan memar selain yang di wajahnya. Orang tuanya percaya tanpa keraguan. Biasanya, ketika orang tua Helen bertanya tentang bagaimana dia di sekolah,ia akan bilang dia baik-baik saja. Dia bahkan berbohong tentang membuat banyak teman, hidup bahagia setiap hari. Helen menolak untuk memberitahu orangtuanya kebenarannya, karena dia tidak ingin membuat orang tuanya khawatir tentang dia.

Beberapa bulan kemudian, ia telah terbiasa dengan komentar negatif tentang dia, dan dipukuli atau dipermalukan telah menjadi peristiwa normal baginya; ia benar-benar kebal dengan hal-hal ini sekarang. Siapa yang menjebaknya di tempat pertama? Mengapa pelakunya melakukan ini? Ini tidak penting lagi. Tidak ada yang penting lagi.

"Hi! Kau di sana? "Helen menerima pesan dari pengguna yang tidak diketahui di Facebook." Siapa kau? "Dia menjawab. "Aku Tom, teman sekelas Anda." Tom tidak pernah berinteraksi dengan dia sebelumnya. Ini mengejutkannya sedikit. "Apa itu?" Kata Helen. "Um ... kau baik-baik saja?" "Itu bukan urusanmu." Helen menyimpulkan pertanyaan Tom. Tom mengetik untuk sementara waktu sebelum datang dengan, "Dengar, aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang.Kau tepat dalam situasi yang sama seperti saya. Aku benar-benar ingin membantumu, tapi aku tidak bisa ... maaf. "Setelah itu, Tom dan Helen teks satu sama lain untuk waktu yang lama, dan Helen merasa jauh lebih baik setelah mengatakan kepadanya semua rasa sakit dan perasaan dia telah lewati. Ia bahkan bisa membuat lelucon dengan Tom, sering menggunakan ":)" untuk menunjukkan kebahagiaannya. Ini adalah pertama kalinya dia pikir dia telah membuat teman.

Ini adalah cuaca hangat di sore hari. "Ayo temui aku di atap setelah pelajaran pertama di sore hari. Kita perlu bicara, jangan tanya lagi. "Mengirim sms Untuk malam terakhir. Mengikuti instruksi nya, Helen bertemu Tom di atap, melambaikan tangannya dan berjalan ke arahnya saat ia mengatakan "Hey Tom! Ada apa, teman? ". "Dan ... Saya Memiliki sesuatu untuk mengatakan ... sesuatu yang penting ..." kata Tom dengan wajah serius. "Ingat insiden pencurian?" Bagaimana Helen bisa melupakannya? Begitulah ia mulai menderita! Helen mengangguk untuk menunjukkan bahwa ia ingat. "Aku pelakunya!" Tom menunduk, takut untuk melihat ke dalam matanya. "APA ?!" Helen Kaget. "Aku mencuri arloji Judy dan menuduh kamu sebagai pelakunya." "Mengapa kau melakukan ini?" "Dengan kau sebagai target korban baru, hidup saya jauh lebih baik." Untuk menyeringai. Memang benar, ketika semua orang memutuskan untuk menggertak Helen, mereka tidak akan mengganggu Tom lagi. Dia hanya seperti mainan ditinggalkan. Baginya yang benar-benar sempurna. Selama dia terus diam ia akan mampu menjalani kehidupan sekolahnya aman dan sehat. Dia berhasil; rencana itu luar biasa sempurna.

Helen meraih kerah kemejanya, dan, setelah mendorong sekitar sedikit, ia akhirnya dekat tepi atap. Tom tergelincir dan jatuh dari atap. Helen Seketika meraih tangannya, dan mencoba untuk menariknya kembali, tapi Helen tidak memiliki banyak kekuatan untuk melakukannya.

"Aku sangat menyesal, Helen" Tom jatuh. Helen menutup matanya, takut melihat apa yang akan terjadi. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi satu cerita setelah jatuh dari bangunan tinggi.
Setelah polisi tiba, mereka memiliki sebuah wawancara dengan Helen. Dia juga ngeri dengan kecelakaan, namun, untuk mengatakan bahkan sepatah kata pun.

Sekali lagi, Helen menjadi topik diskusi antara siswa. Beberapa orang berpikir Helen mendorong Tom dari atap, tapi sebagian besar yang lain berpikir bahwa Tom Berkomitmen bunuh diri, dan Helen gagal menyelamatkan dia, karena mereka melihat dia meraih tangan Tom sebelum dia jatuh.

Malam itu, Helen berada di kamarnya menangis, menggigil, dan ia tidak dapat menghentikan tuduhan bersalah dari tumbuh dalam dirinya. Dia perlu menenangkan diri, dan tiba-tiba terlintas ide dalam pikirannya: "Ini bukan salahku bahwa Tom meninggal. Dia layak untuk mati! "Ini membuatnya merasa jauh lebih baik, dan tuduhan bersalah nya memudar juga. Helen tersenyum mengerikan, "Tom memiliki hukumannya ... Saya kira sudah waktunya bagi orang lain untuk memiliki mereka, bukan?" Teriakan-Nya berubah menjadi tawa dalam gelap.

Teman sekelas Helen memutuskan untuk mengadakan pesta pada hari Halloween, tapi itu tidak untuk merayakan Halloween, itu hanya untuk memiliki teman-teman mereka datang bersama-sama untuk pesta. Tentu saja, Helen tidak diundang ke pesta. Malam sebelum hari Halloween, Judy dan Maggie chatting satu sama lain di Facebook. Keduanya tinggal di asrama sekolah, dan kamar Judy sebelah Maggie.

09:03 - Judy: siapa yang akan datang pada pesta besok? Aku sangat bersemangat: D
09:03 - Maggie: sebagian besar kelas kami akan berada di sana. Tapi aku mengirim sms Ban hingga beberapa kali, dan meskipun semua pesan yang saya kirim akan membaca, dia tidak pernah menjawab sms saya. Ada yang salah dengan dia?
09:04 - Judy: dia mungkin bekerja kurasa
09:06 - Maggie: ada langkah yang aneh sedang terjadi ... Aku sudah mendengar dari pintu pada waktu yang lama saya ... Saya pikir berjalan seseorang di sekitar asrama
09:06 - Maggie: tunggu, aku akan pergi cek

(Ia menggunakan lubang di pintu untuk mengecek, Maggie melihat sesuatu yang tidak biasa ...)

09:07 - Maggie: Ya tuhan!! ada seorang pria di luar yang mengenakan topeng dan jaket biru, dan dia memegang pisau. dan DIA BADANNYA BERDARAH SEMUA !!
09:07 - Maggie: f ** k! dia mengetuk pintu saya sekarang
09:08 - Maggie: ya tuhan ya tuhan ya tuhan!!!!
09:08 - Judy: tenang saja, dan ambil senjata atau sesuatu
09:08 - Judy: lindungi dirimu!
09:09 - Maggie: Dia memutar kenop pintu, hal yang buruk saya menguncinya
09:09 - Maggie: Aku takut !!
09:09 - Judy: Maggie
09:09 - Maggie: apa yang harus saya lakukan ?!
09:09 - Judy: Maggie, dengarkan
09:09 - Maggie: SELAMATKAN AKU!
09:09 - Judy: Maggie, tenang
09:09 - Judy: Maggie
09:10 - Judy: Maggie?
09:10 - Judy: Kau disana?

Pesan tersebut ditampilkan untuk dibaca, tapi Judy hanya tidak melihat Maggie meresponnya.Lalu Judy mendengar suara nya membuka pintu kamar. Lalu dia berbalik, dia merasa sakit yang mengerikan di perutnya. Seseorang berdarah yang mengenakan topeng dan jaket biru menerobos ke ruangan dan menusuk dirinya.

Malam itu, semua siswa yang berada di asrama dibunuh. Tidak ada yang tahu bagaimana pembunuh yang melakukannya. Pembunuh menggunakan darah korban untuk melukis di dinding asrama, dengan sebagian besar lukisan yang wajah ":)". Banyak mayat sedang tercincang dan dihaluskan, mungkin untuk mendapatkan lebih banyak "pigmen" . Helen Otis, pelakunya, masih hilang saat ini.

Namun, di chat room di mana Judy dan Maggie mengirim pesan satu sama lain, pesan itu tertulis yang menanggapi pesan pertama Judy jam 09:03:

"11:15 - Judy: jangan gembira tentang besok:)" karena tidak akan ada hari esok.

Minggu, 10 Agustus 2014

Creppypasta : Ben Drowned Post #1

Sumber: Creepypasta wikia
Translate: Niagi28
Bagian: 1/4

Happy Reading
.
.
Gomenna for long-post :/ and lack of grammar
.
.
Post #1 (7 September 2010)

Baiklah, aku butuh pertolonganmu dengan urusan ini. Ini bukanlah copypasta, ini adalah cerita panjang, tapi aku rasa seperti keselamatanku aman terkendali untuk hal seperti ini, dan ini adalah sesuatu yang sangat dan amat menakutkan yang telah terjadi pada seumur hidupku.
Setelah mengatakan itu, aku baru saja pindah ke kamar asrama sebagai Sophomore di perguruan tinggi dan seorang temanku memberi Nintendo 64 lamanya untuk bermain. Aku terpicu, untuk sedikitnya, akhirnya aku bisa memainkan semua game-game lamaku bahwa aku tidak menyentuh dalam setidaknya satu dekade. Nintendo 64-nya datang dengan satu controller berwarna kuning dan satu kaset usang “Super Smash Bros”, dan terkadang dalam pilihannya tidak dapat dipilih, tak perlu dikatakan itu butuh waktu lama sampai aku bosan karena menyelesaikan LVL 9 CPU keatas.

Akhir pekan itu aku berencana untuk berkeliling beberapa lingkungan perumahan sekitar dua puluh menit atau lebih di luar kampus, menghampiri tukang barang loak lokal, berharap untuk mendapat sesuatu pada beberapa transaksi yang baik dari orang tua bodoh. Aku akhirnya menerima copian dari Pokemon Stadium, Goldeneye, F-Zero, dan dua controller lainnya untuk dua dollar. Puas, aku mulai keluar dari lingkungan ketika salah satu rumah terakhir menarik perhatianku. Aku masih tidak tahu mengapa hal itu terjadi, tidak ada mobil di sana dan hanya satu meja didirikan dengan sampah acak di atasnya, tetapi sesuatu semacam menarikku di sana. Biasanya saya percaya pikiranku pada hal-hal ini jadi aku keluar dari mobil dan saya disambut oleh seorang pria tua. Penampilan luar-Nya, karena tidak ada kata yang lebih baik, tidak menyenangkan. Itu aneh, jika kau memintaku untuk memberitahumu mengapa saya pikir dia tidak menyenangkan, saya tidak bisa benar-benar menentukan apa - ada sesuatu tentang dia yang menempatkan saya di tepi, saya tidak bisa menjelaskannya. Yang bisa saya katakan adalah bahwa jika bukan di tengah-tengah sore hari dan ada orang lain dalam jarak berteriak, aku tidak akan bahkan berpikir untuk mendekati orang ini.
Dia melontarkan senyuman yang aneh padaku dan bertanya apa yang aku cari, dan segera aku melihat bahwa ia buta di salah satu matanya; mata kanannya "menerawang" melihat tentang hal itu. Aku memaksa diriku untuk melihat ke mata kiri sebagai gantinya, berusaha tidak menyinggung, dan bertanya apakah dia punya video game lama.

Aku sudah bertanya-tanya bagaimana aku bisa sopan minta diri dari situasi ketika dia bilang dia tidak tahu apa video game, tapi saya terkejut dia bilang dia punya beberapa di sebuah kotak tua. Dia meyakinkanku bahwa ia akan kembali dalam "sekejap" dan berbalik untuk kembali ke garasi. Saat aku melihat dia berjalan pergi dengan langkah yang pincang, aku tidak bisa membantu tetapi melihat apa yang ia jual di mejanya. Mejanya berserakan dan yang agak aneh ... lukisan aneh; berbagai karya seni yang tampak seperti bercak tinta yang seorang psikiater mungkin menunjukkan Anda. Penasaran, saya melihatnya- itu jelas mengapa tidak ada yang mengunjungi orang ini di cuci gudang, ini tidak benar-benar estetis menyenangkan. Ketika saya datang ke yang terakhir, untuk beberapa alasan itu tampak hampir seperti Majora Mask - tubuh berbentuk hati yang sama dengan paku kecil yang menonjol ke luar. Awalnya aku hanya berpikir bahwa karena saya diam-diam berharap untuk menemukan permainan yang di garasi penjualan ini, beberapa omong kosong Freudian memproyeksikan dirinya ke dalam bercak tinta, tetapi mengingat peristiwa yang terjadi sesudahnya aku tidak begitu yakin sekarang. Aku harus meminta tentang hal itu. Aku berharap aku akan tanya pria itu tentang hal ini.

Setelah menatap lambang Majora yang berbentuk itu, aku mendongak dan orang tua itu tiba-tiba ada lagi, ia meletakkan lengan panjangnya di pundakku, tersenyum padaku. Kuakui aku melompat keluar dari refleks dan aku tertawa gugup sambil menyerahkan sebuah Nintendo 64 cartridge. Itu berwarna abu-abu standar, kecuali bahwa seseorang telah menulis Majora di atasnya dengan spidol permanen warna hitam. Aku merasakan ada kupu-kupu di perutku karena aku menyadari apa kebetulan ini dan bertanya berapa banyak ia ingin untuk itu.

Orang tua itu tersenyum padaku dan mengatakan kepadaku bahwa aku bisa memiliki secara gratis, yang dulu milik seorang anak yang kira-kira seusia diriku yang tidak tinggal di sini lagi. Ada sesuatu yang aneh tentang bagaimana orang itu diutarakan itu, tapi aku tidak benar-benar memperhatikan lagi untuk itu, aku juga tidak hanya menemukan permainan ini tapi mendapatkan secara gratis.

Aku mengingatkan diriku untuk menjadi sedikit skeptis karena ini tampak seperti cartridge cukup rusak dan tidak ada jaminan itu akan berhasil, tapi kemudian optimis dalam diriku menyela bahwa mungkin itu semacam versi beta atau versi bajakan dari permainan dan itu semua aku harus kembali ke Cloud Nine. Aku mengucapkan terima kasih pria itu dan pria itu tersenyum padaku dan berharap saya dengan baik, mengatakan "Selamat tinggal kemudian!" - Setidaknya itulah apa yang terdengar seperti saya. Sepanjang jalan di mobil-perjalanan pulang, aku punya keraguan mengganggu bahwa orang itu mengatakan sesuatu yang lain. Ketakutan saya benar-benar nyata ketika saya boot up permainan (saya terkejut itu bekerja dengan baik) dan ada satu file bernama hanya "BEN". "Goodbye Ben", ia mengatakan "Selamat tinggal Ben". Aku merasa buruk bagi orang itu, jelas kakek dan jelas akan pikun, dan saya - untuk beberapa alasan atau lainnya - mengingatkannya pada cucunya "Ben".

Karena penasaran aku memandang penyimpanan file. Melirik ke situ, aku tahu bahwa dia cukup jauh dalam permainan - ia memiliki hampir semua topeng dan 3/4 sisa-sisa para bos. Aku melihat bahwa ia telah menggunakan patung burung hantu untuk menyimpan permainan, ia berada pada hari 3 dan oleh Stone Tower Temple dengan hampir satu jam lagi sebelum bulan akan musnah. Aku berpikir bahwa itu adalah rasa malu yang cukup bahwa ia pergi begitu dekat dengan mengalahkan permainan tapi ia tidak pernah selesai itu. Saya membuat file baru bernama "Link" dari tradisi dan memulai permainan, siap untuk menghidupkan kembali masa kecil saya.

Untuk game catridge yang tampak usang, saya terkesan pada bagaimana cara berjalannya cukup lancet- secara harfiah seperti salinan ritel dari permainan menyimpan untuk beberapa ‘bug’ di sana-sini (seperti tekstur yang harusnya tidak ada, sedikit berkedip pada cutscenes pada interval aneh, tapi tidak terlalu buruk). Namun satu-satunya hal yang agak mengerikan adalah bahwa kadang-kadang NPC akan memanggil "Link" dan di lain waktu mereka akan memanggil "BEN". Aku pikir itu hanya bug - kebetulan dalam pemrograman yang menyebabkan file-file kita ikut campur atau sesuatu. Itu semacam membuatku terkejut meskipun setelah beberapa saat, dan itu sekitar setelah aku telah mengalahkan Temple Woodfall bahwa aku dengan sayangnya pergi ke menyimpan file dan menghapus "BEN" (aku berniat untuk menghormati pemilik file hanya dari sehubungan dengan pemilik asli permainan, tidak seperti aku butuh dua file sebenarnya), berharap bahwa itu akan memecahkan masalah. Hal itu dan tidak, sekarang NPC tidak akan menyebut apa-apa, di mana nama aku harus ada dalam dialog dan disitu hanya spasi yang kosong(aku menyimpan nama file yang masih disebut "Link”). Frustrasi, dan aku punya  pekerjaan rumah yang harus dilakukan,aku menaruh game itu dan mematikannya selama satu hari.

Aku mulai bermain game itu lagi saat malam, lalu mendapatkan Lensa kejujuran (Lens of truth) dan berjalan untuk menyelesaikan misi Snowhead Temple. Sekarang, mungkin sebagian dari kalian yang hardcore Majora’s Mask pasti tahu “4 Days Glitch” - Bagi mereka yang tidak cari di Google dimana glitch itu saat jarum jam menunjukkan waktu 00:00:00 pada hari terakhir, kau berbicara dengan astronom dan melihat melalui teleskop. Jika waktu itu benar –benar mundur dan menghilang dan pada dasarnya memiliki satu hari lagi untuk menyelesaikan apa pun yang kau lakukan. Memutuskan untuk melakukan glitch untuk mencoba dan menyelesaikan Temple Snowhead, kebetulan saya mendapatkannya pada percobaan pertama dan pencatat waktu di bagian bawah menghilang.

Namun, ketika saya menekan B untuk keluar teleskop, bukannya disambut oleh astronom aku mendapati diriku di arena bos Majora di akhir pertandingan (Dimana arena kotak itu sangat licin) lalu menatap Skull Kid melayang di atas saya. Tidak ada suara, hanya dia melayang di udara di atas saya, dan musik latar belakang yang biasa untuk arena bos (tapi masih menyeramkan). Segera telapak tanganku mulai berkeringat - ini pasti tidak normal. Skull Kid TIDAK PERNAH muncul di sini. Aku mencoba bergerak di seluruh wilayah, dan di mana pun aku pergi, Skull Kid akan selalu menghadap saya, menatapku, tidak mengatakan apa-apa. Tidak ada yang akan terjadi meskipun, dan ini terus untuk sekitar enam puluh detik. Saya pikir pertandingan itu disadap atau sesuatu - tapi aku mulai ragu bahwa bug itu sangat banyak.

Aku hendak meraih tombol reset ketika teks muncul di layar saya: "Kau tidak yakin mengapa, tetapi Anda tampaknya memiliki reservasi ..." Aku langsung mengenali teks yang aku kenal - kau mendapatkan pesan bahwa ketika kau mendapatkan kunci kamar dari Anju di Bursa Pot Inn, tapi mengapa itu tampil di sini? Saya menolak untuk menghibur gagasan bahwa itu hampir seolah-olah permainan berusaha untuk berkomunikasi dengan saya. Aku mulai menavigasi ruang lagi, pengujian untuk melihat apakah itu semacam pemicu yang memungkinkan saya untuk berinteraksi dengan sesuatu di sini, kemudian aku menyadari betapa bodohnya aku - bahkan berpikir bahwa seseorang bisa memprogram ulang permainan seperti ini tidak masuk akal. Benar saja, lima belas detik kemudian pesan lain muncul di layar, dan lagi seperti yang pertama itu sudah frase yang sudah ada "Pergi ke sarang bos candi? Ya / Tidak". Aku berhenti sejenak, merenungkan apa yang saya harus menekan dan bagaimana permainan akan bereaksi, ketika saya menyadari bahwa saya tidak bisa memilih no. Mengambil napas dalam-dalam, aku menekan Ya dan layar memudar menjadi putih, dengan kata-kata "Dawn of a New Day" dengan tersirat "||||||||" di bawahnya. Di mana saya terpindah dan dipenuhi dengan rasa takut paling intens dan akan datang ketakutan yang dasyat yang pernah saya alami.

Layar itu mulai memudar dan aku berdiri di atas menara jam dengan Skull Kid melayang di atas aku lagi, diam. Aku mendongak dan bulan muncul kembali, menjulang hanya beberapa meter di atas kepala saya, tapi Skull Kid hanya menatapku dengan tatapan memburu dengan topeng sialannya. Sebuah lagu baru bermain - tema Stone Tower Temple dimainkan secara terbalik. Dalam beberapa jenis usaha putus asa, karakter ini dilengkapi busur dan aku menembakkan tembakan di Skull Kid - dan itu benar-benar kena dan ia memainkan animasi dia terhuyung-huyung kembali. Aku menembak lagi dan pada panah ketiga, kotak teks muncul mengatakan "Itu tidak akan ada gunanya bagimu. Hee, hee." dan aku diangkat dari tanah, melayang disekitar atas punggung saya, dan kemudian link berteriak sambil terbakar, langsung membunuh dia.

Aku melompat ketika hal ini terjadi - aku belum pernah melihat tahap ini digunakan oleh siapa pun dalam permainan dan Skull Kid sendiri tidak MEMILIKI langkah apa pun. Sebagai layar kematian dimainkan, tubuh tak bernyawa itu masih menyala, Skull Kid tertawa dan layar memudar menjadi hitam, hanya untuk membuatku muncul kembali di tempat yang sama. Aku memutuskan untuk mengejarnya, tapi hal yang sama terjadi, tubuh Link yang diangkat dari tanah oleh kekuatan yang tidak dikenal dan ia segera terbakar lagi dan membunuhnya. Kali ini selama layar kematian suara nada terbalik dari the Song of Healing bisa didengar. Pada ketiga (dan mencoba final), saya melihat bahwa tidak ada waktu pemutaran musik ini, bahwa semua ada keheningan menakutkan. Aku ingat bahwa dalam pertemuan asli dengan Skull Kid seharusnya menggunakan Ocarina baik perjalanan kembali dalam waktu atau memanggil raksasa. Aku mencoba untuk memainkan Song of Time tapi sebelum aku bisa melihat catatan terakhir Link tubuhnya sekali lagi meledak dengan mengerikannya menjadi kobaran api dan ia meninggal.


Sebagai layar kematian mendekati akhir, ia mulai menenggak, seolah-olah cartridge mencoba untuk memproses banyak sesuatu .... Ketika layar sadar, itu adalah adegan yang sama seperti yang pertama tiga kali, kecuali kali ini Link terbaring di tanah mati dalam posisi aku belum pernah melihat dalam permainan sebelumnya, kepalanya miring ke arah kamera, dengan Skull Kid mengambang di atasnya. Aku tidak bisa bergerak, aku tidak bisa menekan tombol apapun, yang bisa saya lakukan hanya menatap mayat Link yang. Setelah sekitar tiga puluh detik ini, permainan hanya memudar dengan pesan "Kau sudah bertemu dengan nasib buruk, bukan?" sebelum menendang Anda keluar ke layar judul.